Pembalikan (Reversal)
Pola Pembalikan adalah formasi grafik yang memberikan sinyal bahwa tren yang sedang berlangsung siap untuk berubah arah. Jika bentuk pembalikan pola grafik terjadi selama uptrend, itu merupakan petunjuk bahwa tren akan segera berakhir dan sebentar lagi akan downtrend. Sebaliknya, jika pola grafik yang terlihat terjadi saat downtrend, ini menunjukkan bahwa harga akan naik nanti.
Dalam pelajaran ini, kita bahas 6 chart pattern yang memberikan sinyal pembalikan.
- Double Top
- Double Bottom
- Head and Shoulder
- Inverse head and shoulder
- Rising Wedge
- Falling Wedge
Untuk melakukan trading dengan chart pattern, cukup melakukan pending order ( Buy Stop / Sell Stop ) di luar garis leher dan di arah tren baru. Dengan memasang target (Take Profit) yang hampir sama panjangnya dengan ketinggian formasi. Misalnya, jika Anda melihat chart double bottom, tempat untuk buy stop order ada di bagian atas leher / neckline dan memasang Take Profit target setinggi jarak dari dasar ke leher tersebut. Untuk kepentingan manajemen risiko yang tepat, jangan lupa untuk menempatkan stop loss ! Sebuah stop loss yang masuk akal dapat ditetapkan di sekitar tengah formasi grafik. Sebagai contoh, Anda dapat mengukur jarak dari dasar double top ini, membagi dua, dan menggunakannya sebagai ukuran stop loss.
Kelanjutan (Continuation)
Biasanya, ini juga dikenal sebagai Consolidation Pattern (Pola Konsolidasi), karena mereka menunjukkan bagaimana pembeli atau penjual beristirahat sebentar sebelum melanjutkan trend sebelumnya. Kami telah membahas beberapa pola kelanjutan (continuation pattern), yaitu wedge, rectangle, dan pennants. Perhatikan bahwa wedges dapat juga dianggap pola pembalikan atau kelanjutan tergantung pada tren di mana mereka terbentuk.
Untuk melakukan trading dengan pola-pola ini, cukup memasang buy stop diatas formasi atau sell stop dibawah formasi. dengan menentukan target take profit (TP) setidaknya panjangnya sama dengan pola grafik yang terbentuk. Untuk Pennants, Anda dapat menentukan target yang lebih tinggi dengan mengukur “tiang” sebelum terjadi formasi. Untuk pola kelanjutan, stop loss biasanya ditempatkan di atas atau di bawah breakout formasi grafik tersebut. Sebagai contoh, ketika melakukan perdagangan bearish rectangle, tempat Anda memasang stop loss adalah beberapa pips di atas support yang tembus tersebut.
Bilateral
Bilateral chart pattern sedikit lebih rumit karena harga bisa tembus keatas atau kebawah.
Untuk memainkan pola-pola ini, Anda harus mempertimbangkan kedua skenario (upside atau downside breakout) dengan menempatkan satu order di atas formasi dan satu lagi di bagian bawah formasi (buy stop atau sell stop). Jika salah satu order telah terpicu, Anda dapat membatalkan yang lain. Satu-satunya masalah adalah bahwa Anda bisa mendapatkan breakout palsu jika Anda mengatur perintah entri Anda terlalu dekat dengan bagian atas atau bawah formasi. Jadi hati-hati dan jangan lupa untuk menempatkan stop loss juga!